Kepala PSGA UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan Hadiri Konferensi Pusat Studi Gender dan Anak ke-3 di Mataram, Raih Penghargaan Perguruan Tinggi Responsif Gender

Mataram, 18 Oktober 2024 – Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, Dr. Fauziah Nasution, M.Ag., menghadiri Konferensi Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) ke-3 yang diselenggarakan di Hotel Grand Legi, Mataram. Acara ini berlangsung selama empat hari, dari Selasa hingga Jumat, 15-18 Oktober 2024, dan diikuti oleh Ketua LP2M/P3M serta Kepala PSGA dari 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di seluruh Indonesia.

Dengan mengusung tema “Membangun Sinergisitas untuk Menguatkan Gerakan Pengarustamaan Gender dan Budaya Nirkekerasan di PTKI,” konferensi ini bertujuan memperkuat kolaborasi antar lembaga pendidikan dalam memajukan gerakan kesetaraan gender serta menghapus budaya kekerasan, terutama di lingkungan PTKI.

Acara dibuka dengan laporan dari Ketua LP2M UIN Mataram, Prof. Dr. Atun Wardatun, M.A., Ph.D., dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. Masnun Tahir, S.Ag., M.Ag., serta Direktur PTKI, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. Konferensi ini juga menyelenggarakan berbagai kegiatan utama, termasuk konferensi ilmiah, Musyawarah Nasional PSGA, penghargaan PTRG Award, serta pengukuhan Gender Champions.

Dalam kesempatan ini, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu Perguruan Tinggi Responsif Gender tahun 2024 dengan Peringkat Madya. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Desti Murdijana, Wakil Ketua Komnas Perempuan, sebagai bentuk apresiasi atas upaya kampus dalam mendukung pengarustamaan gender di lingkungan akademik.

Tidak hanya itu, dalam sesi konferensi ilmiah, paper yang ditulis oleh Dr. Fauziah Nasution berkolaborasi dengan mahasiswi Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berhasil terpilih sebagai salah satu paper terbaik. Paper tersebut, yang berjudul “Gaya Baru Subordinasi Perempuan dalam Tradisi Tuhor ni Boru dan Marlojong pada Masyarakat Batak Angkola”, membahas dinamika subordinasi perempuan dalam tradisi lokal dan berhasil menarik perhatian peserta. Dr. Fauziah berkesempatan mempresentasikan penelitiannya di hadapan peserta konferensi yang dihadiri para akademisi dan aktivis gender dari berbagai PTKI.

Konferensi ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat gerakan kesetaraan gender di lingkungan pendidikan tinggi keagamaan Islam serta memperluas pemahaman terkait budaya nirkekerasan di tengah masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.