Perkuat Moderasi beragama, UIN Syahada Laksanakan Workshop Pengembangan Ekosistem Kampus berbasis Moderasi Beragama

Padangsidimpuan, 21 Maret 2023.

Di tengah dinamika keberagaman yang semakin kompleks, kampus menjadi wadah penting dalam membangun ekosistem moderasi beragama, dan memiliki peran sentral dalam menggalang kerjasama lintas agama untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis.

Dr. Erawadi selaku ketua panitia menyampaikan laporannya bahwa kepeseraan kegiatan ini merupakan para pimpinan/pejabat yang ada di linkkungan UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, mulai dari tingkat Biro, Fakultas dan struktural lainnya. Kegiatan Pengembangan Ekosistem Kampus berbasis Moderasi Beragama akan diberikan pencerahan oleh K.H. Marzuki Wahid, M.A yang merupakan Rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon yang didaulat menjadi narasumber pada kegiatan ini. Ketua Panitia menyampaikan harapannya Outcome kegiatan ini dapat memberikan pencerahan kepada para peserta yang merupakan pimpinan di masing- masing fakultas/unit/lembaga yang dapat memberikan pencerahan dan teladan kepada personil yang mereka pimpin. Beliau juga menyoroti pentingnya peran panitia dan peserta dalam memastikan kelancaran serta kualitas acara supaya dapat memberikan dampak bagi UIN Syahada Padangsidimpuan.

Rektor juga menyoroti peran kunci moderasi beragama sebagai jalan untuk mencegah konflik dan ekstremisme di kalangan mahasiswa. “Kita harus memberikan contoh tentang bagaimana menjalani kehidupan beragama dengan penuh kedamaian tanpa menyingkirkan prinsip-prinsip keyakinan yang mendasar,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor juga mengumumkan serangkaian program dan inisiatif baru yang bertujuan untuk memperkuat budaya moderasi di kampus. Hal ini meliputi pengembangan kurikulum yang memasukkan materi-materi tentang moderasi beragama pada mata kuliah, penyelenggaraan seminar dan workshop tentang dialog antaragama, serta penguatan kerja sama dengan lembaga-lembaga nonpemerintah yang memiliki fokus serupa. Keterbukaan terhadap ide, budaya, dan keyakinan yang berbeda merupakan karakteristik kunci dalam membangun kampus yang inklusif. Menghargai dan menerima perbedaan merupakan landasan untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan menghargai keragaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.